KATA PENGANTAR
Bismillahhirrohmanirrohim.
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT
serta sholawat serta salam tercurahkan ke junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar Internet yang berjudul MANFAAT INTERNET DALAM BIDANG PERTANIAN/PERKEBUNAN
DAN PERIKANAN.
Adapun
penulisan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari segala pihak yang
membantu menyelesaikan makalah ini.Dalam pembuatan tugas makalah ini, tidak
sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran
dalam pembuatan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan
dari orang tua dan teman-teman satu kelompok yang ikut berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
Bapak Burdianto, S.Kom,MM selaku Dosen dalam mata kuliah ini, yang mana telah
banyak memberikan bimbingan dan motivasi sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan sumbangan pikiran,
pendapat serta saran – saran yang berguna demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca Terima Kasih.
Teluk Kuantan, Mei 2012
Kelompok III
Manajemen Informatika/IV
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................. 1
DAFTAR
ISI................................................................................................................. 2
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................................ 3
1.1 Latar
Belakang.......................................................................................................... 3
1.2 Rumusan
Masalah..................................................................................................... 5
1.3 Tujuan....................................................................................................................... 5
1.4 Manfaat..................................................................................................................... 5
BAB
II PERANAN INTERNET DIBIDANG PERTANIAN/PERKEBUNAN
A. Fungsi Internet........................................................................................................... 7
B. Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam bidang Pertanian/Perkebunan............. 7
C. Penggunaan
Komputer untuk Pertanian/perkebunan................................................. 10
D. Peranan
Internet bagi Budaya Industri Pertanian/Perkebunan.................................. 11
BAB
III PERANAN INTERNET UNTUK PERIKANAN..................................... 15
BAB
IV PENUTUP
KESIMPULAN.............................................................................................................. 18
SARAN.......................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sarana produksi pertanian yang kita
kenal selama ini adalah lahan, modal, tenaga kerja dan teknologi. Satu sarana
produksi yang sering dilupakan adalah informasi. Informasi sangat menentukan
keberhasilan usaha petani misalnya apakah usahanya akan berhasil atau tidak,
menguntungkan atau tidak dan sebagainya. Informasi berapa kebutuhan dan
ketersediaan pasar terhadap komoditas tertentu akan menentukan berapa jumlah
komoditas tersebut harus diperoduksi oleh petani agar usaha tersebut dapat
menguntungkan.
Kemajuan teknologi dewasa ini
membawa kita kepada dunia global termasuk dibidang informasi. Globalisasi
informasi dewasa ini tidak lagi hanya diartikan sebagai arus komunikasi massa
dalam arti sekedar penyebarluasan siaran televisi dan hiburan saja, namun sudah
mencakup perluasan arus informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendorong
perluasan cakrawala informasi dan wawasan manusia.
Dalam arti yang lebih luas
globalisasi ini merupakan suatu transformasi sosial budaya dengan lingkup
global. Dalam kaitan dengan globalisasi ini maka kata Internet menjadi suatu
fenomena baru yang sering menjadi topik pembicaraan di akhir abad ke 20 ini.
Dengan internet, dunia saat ini seakan menjadi begitu kecil. Hanya dalam
hitungan detik kita dapat menerima pesan yang dikirim orang dari jarak ribuan
kilometer dan demikian pula sebaliknya. Kehadiran teknologi ini tentunya tidak
bisa dibendung. Suka tidak suka, siap tidak siap, kita harus menghadapinya.
Disamping menawarkan jasa informasi, teknologi ini mampu menawarkan lapangan
pekerjaan bagi orang yang menekuninya. Untuk bisa terlibat atau menjadi anggota
masyarakat global tersebut tidak ada jalan lain kita harus mempelajarinya
disamping mempersiapkan kepribadian dan mental. Hal ini penting karena selain
internet banyak menawarkan manfaat namun juga membawa hal-hal yang negatif
seperti pornografi, informasi yang menyesatkan dan lain-lain.
E-mail dan Web adalah aplikasi yang
paling banyak dipakai di internet. E-mail dimanfaatkan untuk berkirim surat
secara elektronik dengan cara mengetik surat dikomputer yang kemudian dikirim
kepada mitra kita yang juga terhubung ke internet. Sedangkan Web adalah
aplikasi yang menyerupai sebuah pasar swalayan yang sangat besar dimana
didalamnya ditawarkan segala macam informasi baik yang dapat diambil secara
gratis maupun harus dibeli.
Kemudian apakah internet ini juga
akan menyentuh dunia pertanian Indonesia? Seharusnya ya. Karena kalau tidak
maka dunia pertanian kita akan ketinggalan. Pertanian yang selama ini
berkembang secara tradisional seharusnya segera berubah seiring dengan
perkembangan jaman menjadi pertanian yang berkebudayaan industri. Dengan
pertanian berkebudayaan industri maka kedudukan informasi menjadi penting, sehingga
pertanian kita bisa dijalankan dengan analisis pasar yang benar. Membanjirnya
komoditas yang ditanam oleh para petani tidak akan terjadi lagi seperti masa
lalu. Demikian juga terjadinya fluktuasi harga komoditas pertanian tidak akan
terjadi lagi bila pertanian dijalankan dengan analisis pasar yang benar.
Sementara dibidang Perikanan, Pada saat ini berbagai produk perikanan tangkap dalam kondisi stagnan.
Karena nelayan mengalami keterbatasan alat tangkap terutama kapal dan SDM yang
memiliki kompetensi teknologi tentang kelautan dan perikanan. Langkah
Kementerian Perikanan dan Kelautan yang akan menggelontorkan dana triliunan
rupiah untuk pengadaan ribuan kapal tangkap untuk nelayan tidak akan optimal.
Jika tanpa disertai dengan dukungan sistem informasi yang mampu menggambarkan
kondisi real time menyangkut kelautan dan perikanan.
Pentingnya
solusi yang terintegrasi berupa e-Ocean Fisheries Goverment. Yakni berupa
sistem informasi tentang kelautan dan perikanan yang berbasis SIG ( Sistem
Informasi Geografis ) dengan kemampuan businees inteligent serta memiliki
keandalan interoperabilitas sehingga bisa berbagi informasi secara luas. Selain
itu berbagai database informasi perikanan global dapat diakses. Seperti
contohnya FIGIS (fisheris global information system) yang menyediakan berbagai
informasi seperti statistik perikanan, peta sebaran ikan menurut spesies, issue
dan topik perikanan aktual, budidaya, perikanan laut dan teknologi penangkapan.
Data tersebut tersedia kapan dan dimana saja kita perlukan. Selain itu badan
PBB FAO juga telah menyediakan data dan informasi penting tentang bagaimana
profil perikanan di suatu negara dapat dipilih dengan mudah melalui situsnya.
1.2 Rumusan
Masalah
Dari uraian diatas, kami hendak mengaji permasalahan
yakni tentang sejauh mana Peranan Internet dalam Pertanian/perkebunan juga
perikanan.
1.3 Tujuan
Adapun
Tujuan penulisan Makalah ini untuk mendeskripsikan peranan internet didalam
bidang Pertanian/Perkebunan dan Perikanan.
1.4 Manfaat
Manfaat
penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen
Mata Kuliah Pengantar Internet.
BAB II
PERANAN INTERNET DIBIDANG PERTANIAN/PERKEBUNAN
Sarana
produksi pertanian yang kita kenal selama ini adalah lahan, modal, tenaga kerja
dan teknologi. Satu sarana produksi yang sering dilupakan adalah informasi.
Informasi sangat menentukan keberhasilan usaha petani misalnya apakah usahanya
akan berhasil atau tidak, menguntungkan atau tidak dan sebagainya. Informasi
berapa kebutuhan dan ketersediaan pasar terhadap komoditas tertentu akan
menentukan berapa jumlah komoditas tersebut harus diperoduksi oleh petani agar
usaha tersebut dapat menguntungkan.
Kemajuan
teknologi dewasa ini membawa kita kepada dunia global termasuk dibidang
informasi. Globalisasi informasi dewasa ini tidak lagi hanya diartikan sebagai
arus komunikasi massa dalam arti sekedar penyebarluasan siaran televisi dan
hiburan saja, namun sudah mencakup perluasan arus informasi ilmu pengetahuan
dan teknologi yang mendorong perluasan cakrawala informasi dan wawasan manusia.
Dalam
arti yang lebih luas globalisasi ini merupakan suatu transformasi sosial budaya
dengan lingkup global. Dalam kaitan dengan globalisasi ini maka kata Internet
menjadi suatu fenomena baru yang sering menjadi topik pembicaraan di akhir abad
ke 20 ini. Dengan internet, dunia saat ini seakan menjadi begitu kecil. Hanya
dalam hitungan detik kita dapat menerima pesan yang dikirim orang dari jarak
ribuan kilometer dan demikian pula sebaliknya. Kehadiran teknologi ini tentunya
tidak bisa dibendung. Suka tidak suka, siap tidak siap, kita harus
menghadapinya. Disamping menawarkan jasa informasi, teknologi ini mampu
menawarkan lapangan pekerjaan bagi orang yang menekuninya. Untuk bisa terlibat
atau menjadi anggota masyarakat global tersebut tidak ada jalan lain kita harus
mempelajarinya disamping mempersiapkan kepribadian dan mental. Hal ini penting
karena selain internet banyak menawarkan manfaat namun juga membawa hal-hal
yang negatif seperti pornografi, informasi yang menyesatkan dan lain-lain.
E-mail
dan Web adalah aplikasi yang paling banyak dipakai di internet. E-mail
dimanfaatkan untuk berkirim surat secara elektronik dengan cara mengetik surat
dikomputer yang kemudian dikirim kepada mitra kita yang juga terhubung ke
internet. Sedangkan Web adalah aplikasi yang menyerupai sebuah pasar swalayan
yang sangat besar dimana didalamnya ditawarkan segala macam informasi baik yang
dapat diambil secara gratis maupun harus dibeli.
Kemudian
apakah internet ini juga akan menyentuh dunia pertanian Indonesia? Seharusnya
ya. Karena kalau tidak maka dunia pertanian kita akan ketinggalan. Pertanian
yang selama ini berkembang secara tradisional seharusnya segera berubah seiring
dengan perkembangan jaman menjadi pertanian yang berkebudayaan industri. Dengan
pertanian berkebudayaan industri maka kedudukan informasi menjadi penting,
sehingga pertanian kita bisa dijalankan dengan analisis pasar yang benar.
Membanjirnya komoditas yang ditanam oleh para petani tidak akan terjadi lagi
seperti masa lalu. Demikian juga terjadinya fluktuasi harga komoditas pertanian
tidak akan terjadi lagi bila pertanian dijalankan dengan analisis pasar yang
benar.
A.
Fungsi Internet
Internet adalah
sebuah teknologi yang penting dan dibutuhkan untuk mengakses segala informasi
berharga dari berbagai belahan dunia. Saat ini, internet dipandang sebagai
jaringan komputer terbesar di dunia. Internet dapat diartikan sebagai kumpulan
dari jaringan-jaringan komputer, baik skala besar maupun kecil, yang
dihubungkan oleh jaringan komunikasi dan meliputi seluruh dunia. Jadi secara
singkat, internet adalah : “Hubungan antar komputer dan jaringan komputer
yang saling berjauhan untuk berbagi data dan informasi satu sama lainnya.”
Terdapat banyak
manfaat yang bisa didapatkan dari internet, dan oleh karena itu dianjurkan bagi
setiap orang untuk berlatih menggunakan internet dengan efisien dan efektif.
Segala dampak negatif internet dapat diatasi dengan berbagai cara, dan untuk
itu kita juga perlu belajar bagaimana cara terbaik mengantisipasinya.
B. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bidang Pertanian
Dalam
era globalisasi yang semakin menguat, penguasaan terhadap Teknologi Komunikasi
dan Informasi merupakan keharusan yang tak lagi bisa ditawar. Teknologi diyakini sebagai alat pengubah. Sejarah
membuktikan evolusi teknologi selalu terjadi sebagai tujuan atas hasil upaya
keras para jenius yang pada gilirannya temuan teknologi tersebut diaplikasikan
untuk memperoleh kemudahan dalam aktivitas kehidupan dan selanjutnya memperoleh
manfaat dari padanya.
Teknologi
Informasi Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan pemerintah kepada
masyarakat.
Teknologi
informasi mempunyai tiga peranan pokok:
- Instrumen dalam mengoptimalkan proses
pembangunan, yaitu dengan memberikan dukungan terhadap manajemen dan
pelayanan kepada masyarakat.
- Produk dan jasa teknologi informasi merupakan
komoditas yang mampu memberikan peningkatan pendapatan baik bagi perorangan,
dunia usaha dan bahkan negara dalam bentuk devisa hasil eksport jasa dan
produk industry telematika.
- Teknologi informasi bisa menjadi perekat
persatuan dan kesatuan bangsa, melalui pengembangan sistem informasi yang
menghubungkan semua institusi dan area seluruh wilayah nusantara.
Kesadaran pentingnya
Teknologi Komunikasi dan Informasi yang biasanya disebut ICT (Information and
Communication Technologi), bukan hanya monopoli kalangan pengusaha besar saja
tetapi juga bertumbuh di kalangan pengusaha kecil dan kekuatan-kekuatan
masyarakat lain, seperti Koperasi, Kelompok Tani, dan Masyarakat biasa. ICT
diyakini berperan penting dalam pengembangan bisnis, kelembagaan organisasi,
dan juga mampu mendorong percepatan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat.
Teknologi
juga memegang peranan penting dalam pengembangan pertanian. Teknologi
dimafaatkan dalam tiga cabang utama pertanian yaitu penanaman, peternakan, dan
perikanan.Salah satu contoh Teknologi Informasi Komunikasi yaitu internet.
Internet menyajikan dunia secara tanpa batas. Lewat sarana inilah diharapkan
dapat digunakan untuk mencari segala informasi yang
dibutuhkan dan dapat pula digunakan oleh masyarakat desa untuk meningkatkan
kesejahteraan perekonomian melalui korespondensi dengan orang lain atau perusahaan
di berbagai penjuru dunia baik Informasi terkini maupun informasi terlama bisa
didapat dan dikirimkan dengan cepat. Selama ini masalah yang dihadapi oleh
masyarakat desa disebabkan kurangnya informasi yang baru dan
tepat. Informasi dari internet berfungsi sebagai langkah awal untuk
menyelesaikan masalah yang kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan yang lain.
Internet
memberi informasi kepada para petani dalam pemeliharaan tanaman dan hewan,
pemberian pupuk, irigasi, ramalan cuaca dan harga pasaran. Manfaat internet
menguntungkan para petani dalam hal kegiatan advokasi dan kooperasi.
Internet
juga bermanfaat untuk mengkoordinasikan penanaman agar selalu ada persediaan di
pasar, lebih teratur dan harga jual normal. Jika para petani memerlukan informasi
khusus yang tidak dapat segera dilayani para petugas penyuluhan pertanian, maka
mereka bisa mendapatkan informasi tersebut dari internet.
Pengenalan
internet bisa dimulai dari para pemuka masyarakatnya. Para pemimpin tersebut
perlu diyakinkan akan efektivitas internet dalam membidik sasaran-sasaran
pembangunan yang ditetapkan. Dengan demikian manfaat internet dapat cepat
disebarluaskan kepada masyarakat banyak melalui para pemuka masyarakat
tersebut. Struktur masyarakat perdesaan tersusun dalam kelompok-kelompok, baik
itu kelompok usaha, kesenian, ataupun kelompok social lainnya, yang
masing-masing mempunyai pemimpinnya. Para pemuka masyarakat dapat diberdayakan
untuk menunjukkan manfaat internet bagi setiap kelompoknya. Pemberdayaan
tersebut dapat dilakukan melalui kampanye lokal, pelatihan-pelatihan dan proyek
percontohan.
Dengan
lancarnya arus informasi, keterlambatan dan miskomunikasi mengenai penanaman,
pemupukan, penyemprotan, pemanenan, pengeringan, dan penjualan hampir tidak
terjadi lagi. Koperasi dapat mengetahui kebutuhan mingguan para petani secara
akurat dan menjadwalkannya dengan baik, musim panen dapat dirotasi, harga lebih
stabil, sementara koperasi dapat menjadi pengumpul dan pemasar hasil produksi
langsung kepada konsumen akhir. Peran tengkulak dan pengijon secara bertahap
dieliminasi.Harapannya TIK ini dapat digunakan oleh sebanyak mungkin petani
Indonesia atau bahkan para petani di dunia agar produktivitas padi mereka
meningkat, dan dijadikan sebagai alat pengembangan
pertanian, demikian pula untuk kesejahteraan hidupnya
C.
Penggunaan Komputer Untuk Pertanian
Keberadaan
konsumen selalu penting bagi produsen, untuk memahami konsumen dan bagaimana
cara terbaik untuk pasar mereka dengan kemajuan teknologi yang signifikan
selama dua dekade, kini pemasar dihadapkan dengan lebih banyak alternatif dan
memahami bagaimana menyusun kebijakan promosi, namun apa yang diharapkan
ternyata lebih sulit. Industri pertanian (sektor yang penting di seluruh dunia)
memiliki pengecualian. Di Amerika Serikat ada sekitar 2,1 juta peternakan
dengan nilai produksi melebihi $217 miliar dan biaya produksi melebihi $190
miliar. Pertanian memiliki peran yang lebih menonjol. Meskipun sering disebut
sebagai petani, maka produsen pertanian adalah penjual dan sekaligus pembeli,
dan penting untuk setiap bisnis yaitu tentang target pasar yang besar untuk
memahami bagaimana keputusan pembelian yang dibuat dan apa yang diharapkan dari
adanya komunikasi pemasaran. Pertanian merupakan salah satu budaya industri
tertua dan selalu berhadapan dengan banyak perubahan.
Perhatian
utama bagi produsen pertanian selama sepuluh tahun terakhir di Amerika Serikat
telah mengalami penurunan besar terkait harga komoditas karena pengaruh global
dan adanya Reformasi Undang-Undang Federal (FAIR), yang pada tahun 1996. FAIR
dimaksudkan sebagai kontrol produksi dengan membatasi jenis dan jumlah produk
yang dihasilkan. Idenya adalah jika produksi pertanian melimpah akan menurunkan
harga, dan pelanggan akan membeli, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan
permintaan. Dalam kenyataannya, produk pertanian seperti makanan seringkali
terjadi penurunan harga, namun tetap tidak merangsang permintaan. Sementara itu
untuk produk pertanian plummeted, biaya operasional terus meningkat.
Keadaan
ini membawa efek kombinasi, bahkan jumlah produsen pertanian di Amerika Serikat
menurun dari 6,8 juta (1935) menjadi 2,1 juta (2004). Industri pertanian
sebagai produsen telah dipaksa untuk menyerap lebih banyak tagihan yang belum
dibayarkan dengan profitabilitas memburuk. Penurunan profit margin dan
meningkatnya jumlah kegagalan ternak dan menyebabkan pesimisme.
Kini
strategi efisiensi lebih menjanjikan yaitu peningkatan manfaat teknologi,
seiring dengan lebih canggihnya traktor dan peralatan, adopsi teknologi
peramalan cuaca, global positioning system (GPS), citra satelit dan
bioteknologi. Yang menarik dalam kajian ini adalah penggunaan internet dan
peranan dalam pemasaran pada industri pertanian.
D. Peranan
internet bagi Budaya Industri Pertanian
A.
Sumber Informasi
Internet
adalah sumber informasi praktis yang formal dan informal. Informasi dapat
diakses setiap saat setiap hari. Sejumlah situs pertanian, seperti DirectAg.com
menyediakan prakiraan cuaca, harga tanaman, jasa keuangan dan industri, serta
berita umum lainnya. Internet juga berfungsi sebagai sumber informasi informal,
membawa produser yang memiliki memiliki minat sama meskipun terpisah secara
geografis. Melalui ruang chatting dan email, produsen pertanian dapat
membicarakan produktivitas kontrol hama atau masalah lainnya dengan para ahli
di lapangan. Internet memungkinkan untuk interaksi sosial di antara produsen
yang relatif terpencil dari satu sama lain.
B.
Model Data Produktivitas
Sementara
internet sebagai sumber informasi umum, situs web yang lebih bersifat
interaktif dan memungkinkan produsen untuk input dan menyimpan informasi
lapangan. Informasi ini dapat dikombinasikan dengan cuaca dan pasar dalam
memanfaatkan data secara canggih untuk menentukan model seperti kontrol hama
atau strategi pupuk. VantagePoint dan mPower3, adalah dua dari situs web yang
dirancang untuk membantu produsen meningkatkan produktivitas lading.
C.
Pembelian Supplies
Internet
adalah sumber yang berharga untuk membeli perlengkapan. Misalnya simpanan
hingga 30% dapat dicapai oleh pemotongan harga dari supplier dan distributor
untuk produk-produk seperti bibit, pupuk, dan perlindungan tanaman bahan kimia.
Produsen kecil dan independen yang tidak cukup memenuhi syarat volume ke
dealer, secara bersama potongan harga pada masing-masing dapat digabungkan
untuk membeli kebutuhan dengan produsen lainnya sehingga mendapatkan harga yang
lebih baik.
D.
Penjualan Produk
Pertani
tradisional dalam menjual produk ke pasar, kadang-kadang harus menempuh
perjalanan hingga ratusan kilometer dalam upaya untuk mendapatkan harga yang
lebih baik. Ini sangat mahal dan memakan waktu. Sebaliknya, Internet membuka
pasar global sampai ke konsumen, bahkan di daerah terpencil. Produsen memiliki
akses harga produk yang lebih baik dan konsumen mendapat harga terjangkau.
Selain itu dapat menjaga sapi, kambing, ayam, babi dan ternak lainnya dari
infeksi hingga ke tempat pelelangan.
E.
Penggunaan Internet oleh Petani
Koneksi
internet menyediakan berbagai fungsi dan manfaat kepada produsen pertanian.
Namun, menurut laporan oleh National Agricultural Statistics Service Amerika
Serikat, hanya sekitar setengah dari produsen pertanian memiliki akses
internet. Sementara laporan statistik penggunaan internet berbeda-beda, dengan
beberapa studi melaporkan penggunaan biaya operasional rendah, dan laporan lain
lebih tinggi. Sekitar 8 persen dari produsen pertanian melakukan transaksi
e-commerce (USDA-NASS Farm Komputer Penggunaan dan Kepemilikan 2003), di sisi
lain para produsen yang membeli atau menjual on-line cenderung lebih besar.
Penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan Internet dan tujuan yang digunakan mungkin
berbeda-beda menurut jenis operasionalnya. Misalnya, peternak akan lebih
cenderung untuk membeli produk pertanian yang lebih bersih daripada kedelai
growers. Dari produsen melakukan transaksi e-commerce, lebih dari 40 persen
laporan pada pembelian tanaman, 33 persen membeli ternak dan 25 persen menjual
ternak melalui Internet.
F. Keterbatasan dan Kendala Penggunaan Internet dalam Pertanian
Dengan
banyak keuntungan penggunaan internet dalam industri pertanian, sangat
mengejutkan bahwa ternyata banyak produsen pertanian tidak memanfaatkan
perangkat ini untuk menjalankan bisnis mereka menjadi lebih baik.
Apa
yang mendorong keengganan dari beberapa produsen pertanian untuk memanfaatkan
internet, yaitu :
Ø “
Keterbatasan fisik (infrastruktur dan permodalan) dan non-fisik (SDM) maupun
kurangnya minat teknologi pada umumnya. Petani yang bergantung pada metode
produksi tradisional berserta peralatannya (petani di Jawa lebih suka membeli
sapi dibandingkan membeli traktor). Para produsen tidak menggunakan Internet
untuk alasan bahwa di ladang tidak ada komputer.
Ø Penelitian
di Amerika serikat menunjukkan bahwa hampir 60 persen dari petani menggunakan
komputer, hanya 48-50 persen menggunakan Internet, dan hanya 8 persen membuat
transaksi e-commerce.
Ø Produsen
yang menggunakan komputer namun tidak dapat terhubung ke internet karena
memerlukan biaya yang sangat tinggi untuk mendapatkan akses di daerah pedesaan.
Saluran telepon di daerah pedesaan yang ”out of service” atau nirkabel dengan
biaya ribuan dolar, sungguh akses yang tidak mudah di beberapa daerah.
Faktor
lain mungkin enggan untuk menggunakan Internet karena keamanan dan privasi.
Websites seperti VantagePoint dan mPower3 membolehkan produsen produksi
peternakan untuk menyimpan data agregat peternakan, walaupun tetap rahasia,
petani mungkin khawatir bahwa secara teknis dapat diidentifikasi. Demikian
juga, selalu ada kekhawatiran tentang data keuangan dan nomor kartu kredit yang
ditransfer melalui internet. Terakhir, bahwa sistem distribusi tradisional
dalam budaya industri pertanian sangat berakar pada layanan pribadi dan
interaksi ”face to face.”antara produsen dan bayer.
Keberadaan
konsumen selalu penting bagi produsen, untuk memahami konsumen dan bagaimana
cara terbaik untuk pasar mereka dengan kemajuan teknologi yang signifikan
selama dua dekade, kini pemasar dihadapkan dengan lebih banyak alternatif dan
memahami bagaimana menyusun kebijakan promosi, namun apa yang diharapkan
ternyata lebih sulit. Industri pertanian (sektor yang penting di seluruh dunia)
memiliki pengecualian. Di Amerika Serikat ada sekitar 2,1 juta peternakan
dengan nilai produksi melebihi $217 miliar dan biaya produksi melebihi $190
miliar. Pertanian memiliki peran yang lebih menonjol. Meskipun sering disebut
sebagai petani, maka produsen pertanian adalah penjual dan sekaligus pembeli,
dan penting untuk setiap bisnis yaitu tentang target pasar yang besar untuk
memahami bagaimana keputusan pembelian yang dibuat dan apa yang diharapkan dari
adanya komunikasi pemasaran. Pertanian merupakan salah satu budaya industri
tertua dan selalu berhadapan dengan banyak perubahan.
Perhatian
utama bagi produsen pertanian selama sepuluh tahun terakhir di Amerika Serikat
telah mengalami penurunan besar terkait harga komoditas karena pengaruh global
dan adanya Reformasi Undang-Undang Federal (FAIR), yang pada tahun 1996. FAIR
dimaksudkan sebagai kontrol produksi dengan membatasi jenis dan jumlah produk
yang dihasilkan. Idenya adalah jika produksi pertanian melimpah akan menurunkan
harga, dan pelanggan akan membeli, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan
permintaan. Dalam kenyataannya, produk pertanian seperti makanan seringkali
terjadi penurunan harga, namun tetap tidak merangsang permintaan. Sementara itu
untuk produk pertanian plummeted, biaya operasional terus meningkat.
Keadaan
ini membawa efek kombinasi, bahkan jumlah produsen pertanian di Amerika Serikat
menurun dari 6,8 juta (1935) menjadi 2,1 juta (2004). Industri pertanian
sebagai produsen telah dipaksa untuk menyerap lebih banyak tagihan yang belum
dibayarkan dengan profitabilitas memburuk. Penurunan profit margin dan
meningkatnya jumlah kegagalan ternak dan menyebabkan pesimisme.
Kini
strategi efisiensi lebih menjanjikan yaitu peningkatan manfaat teknologi,
seiring dengan lebih canggihnya traktor dan peralatan, adopsi teknologi
peramalan cuaca, global positioning system (GPS), citra satelit dan
bioteknologi. Yang menarik dalam kajian ini adalah penggunaan internet dan
peranan dalam pemasaran pada industri pertanian.
BAB III
PERANAN
INTERNET UNTUK PERIKANAN
Pada saat ini
berbagai produk perikanan tangkap dalam kondisi stagnan. Karena nelayan
mengalami keterbatasan alat tangkap terutama kapal dan SDM yang memiliki
kompetensi teknologi tentang kelautan dan perikanan. Langkah Kementerian
Perikanan dan Kelautan yang akan menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk
pengadaan ribuan kapal tangkap untuk nelayan tidak akan optimal. Jika tanpa
disertai dengan dukungan sistem informasi yang mampu menggambarkan kondisi real
time menyangkut kelautan dan perikanan.
Pentingnya
solusi yang terintegrasi berupa e-Ocean Fisheries Goverment. Yakni berupa
sistem informasi tentang kelautan dan perikanan yang berbasis SIG ( Sistem
Informasi Geografis ) dengan kemampuan businees inteligent serta memiliki
keandalan interoperabilitas sehingga bisa berbagi informasi secara luas. Selain
itu berbagai database informasi perikanan global dapat diakses. Seperti
contohnya FIGIS (fisheris global information system) yang menyediakan berbagai
informasi seperti statistik perikanan, peta sebaran ikan menurut spesies, issue
dan topik perikanan aktual, budidaya, perikanan laut dan teknologi penangkapan.
Data tersebut tersedia kapan dan dimana saja kita perlukan. Selain itu badan
PBB FAO juga telah menyediakan data dan informasi penting tentang bagaimana
profil perikanan di suatu negara dapat dipilih dengan mudah melalui situsnya.
Pada prinsipnya
pengembangan e-Ocean Fisheries Goverment merupakan sistem informasi nasional
yang berkemampuan inteligensi sehingga pelaksanaan program dan tata kelola
sumber daya kelautan dan perikanan akan lebih efektif. Sistem memiliki konten
dari berbagai aspek, dari aspek ekologi, ekonomi kelautan, masalah sosial
wilayah pesisir hingga tata kelola pulau-pulau kecil. Sistem harus mudah
diakses, mudah diupdate setiap saat, mudah
dipantau, sekaligus bisa berfungsi sebagai Sistem Informasi Ekosistem Nasional
yang pada saat ini telah menjadi isu penting dunia. e-Ocean Fisheries
Government bertujuan untuk memenuhi informasi yang lengkap tentang kondisi
kelautan nasional, baik dari sisi sumber daya laut, keadaan perairan, cuaca,
kejadian penting di laut (accident maupun incident), tanda-tanda navigasi laut
yang sangat membantu bagi kapal berlayar di lautan kita, dan segala informasi
mengenai laut lainnya. Selain itu berbagai data antar departemen bisa
dipertukarkan secara mudah. Misalnya data untuk kebutuhan deteksi dan
pemberanatsan aktifitas illegal fisheris antara lain berupa track kapal ikan
(posisi, kecepatan, heading), Database SIPI, SIKPI (Identitas Pemilik,
Perusahaan, Ukuran kapal, jenis alat tangkap, tanggal kadaluarsa ijin),
Database log book (jenis ikan, lokasi), Database parameter biologi laut
(klorofil, upwelling), Database batas WPP.
Dalam kegiatan
penangkapan ikan, pertanyaan klasik yang sering kali mencuat adalah dimana ikan
di laut berada dan kapan bisa ditangkap dalam jumlah yang cukup besar. Pertanyaan
penting itu perlu dicari solusinya. Apalagi usaha penangkapan dengan mencari
daerah habitat ikan yang tidak menentu (asal-asalan) menimbulkan resiko tinggi,
yaitu pemborosan BBM, buang-buang waktu dan tenaga nelayan. Dengan mengetahui
area dimana ikan bisa ditangkap dalam jumlah yang besar tentunya akan menghemat
biaya operasi penangkapan. Salah satu alternatif yang menawarkan solusi terbaik
adalah mengkombinasikan kemampuan SIG dan penginderaan jauh (inderaja)
kelautan. Dengan teknologi inderaja faktor-faktor lingkungan laut yang
mempengaruhi distribusi, migrasi dan kelimpahan ikan dapat diperoleh secara
berkala, cepat dan dengan cakupan area yang luas. Faktor-faktor lingkungan
tersebut antara lain menyangkut suhu permukaan laut (SST), tingkat konsentrasi
klorofil, perbedaan tinggi permukaan laut, arah dan kecepatan arus dan tingkat
produktivitas primer. Ikan dengan mobilitasnya yang tinggi akan lebih mudah
dilacak di suatu area melalui sistem teknologi informasi, hal ini dikarenakan
ikan cenderung berkumpul pada kondisi lingkungan tertentu seperti arus pusaran
dan daerah front gradient pertemuan dua massa air yang berbeda baik itu
salinitas dan suhu.
Pengetahuan
dasar yang dipakai sebagai basis sistem informasi adalah melakukan pengkajian
hubungan antara spesies ikan dan faktor lingkungan di sekelilingnya. Dari hasil
kajian tersebut akan diperoleh indikator oseanografi yang cocok untuk ikan
tertentu. Selanjutnya output yang didapatkan dari indikator oseanografi yang
bersesuaian dengan distribusi dan kelimpahan ikan dipetakan dengan teknologi
SIG. Data indikator oseanografi yang cocok untuk ikan perlu diintegrasikan
dengan berbagai layer pada SIG karena ikan sangat mungkin merespon bukan hanya
pada satu parameter lingkungan saja, tapi berbagai parameter yang saling
berkaitan. Dengan kombinasi SIG, inderaja dan data lapangan akan memberikan
banyak informasi spasial misalnya dimana posisi ikan banyak tertangkap, berapa
jaraknya antara fishing base dan fishing ground yang produktif serta kapan
musim panen ikan yang paling efektif.
Sebagai
gambaran signifikansi penggunaan SIG adalah kegiatan atau proyek penangkapan
ikan tuna di laut Pasific. Dalam proyek itu pada prinsipnya ada dua database
(satelit dan perikanan tuna) lalu dikombinasikan dalam mengembangkan spasial
analisis daerah penangkapan ikan tuna. Biasanya ada empat layer data yang
diintegrasikan yaitu suhu permukaan laut (NOAA/AVHRR), tingkat konsentrasi
klorofil (SeaWiFS), perbedaan tinggi permukaan air laut (SSHA) dan eddy kinetik
energi (EKE) (AVISO). Parameter pertama dipakai karena berhubungan dengan
kesesuaian kondisi fisiologi ikan dan thermoregulasi untuk ikan tuna; sedangkan
parameter yang kedua karena dapat menjelaskan tingkat produktifitas perairan
yang berhubungan dengan kelimpahan makanan ikan; sementara parameter yang
ketiga berhubungan dengan kondisi sirkulasi air daerah yang subur seperti eddy
dan upwelling; dan parameter terakhir berhubungan dengan indeks untuk melihat
daerah subur dan kekuatan arus yang mungkin mempengaruhi distribusi ikan. Data
penangkapan ikan tuna diplot pada peta lingkungan yang dibangkitkan dari citra
satelit.
Setiap spesies
ikan mempunyai karakteristik oseanografi kesukaannya masing-masing dan
cenderung menempati daerah tertentu yang bisa dipelajari atau dibuat permodelannya.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan pendekatan teknologi SIG. Database mestinya
menjadi isu penting dalam mengembangkan produksi perikanan tangkap di negeri
ini yang kondisinya saat ini sedang stagnan. Database tersebut juga sangat
penting untuk mengetahui secara persis berapa sebenarnya potensi stok ikan yang
kita miliki. Dan dimana saja stok ikan tersebut bisa ditangkap dan kapan bisa
dipanen secara melimpah.
Indonesia
merupakan negara maritim (kepulauan) terbesar di dunia karena sebagian dari wilayah
kedaulatan Republik Indonesia adalah laut, dan
“Nenek Moyangku Seorang Pelaut” bukan hanya slogan belaka. Perairan
Indonesia memiliki banyak potensi dari sumberdaya alam, mineral,
kekayaan hayati dan keanekaragaman penghuni dasar lautnya. Tak dapat dipungkiri
bahwa sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian di sektor kelautan.
Para nelayan memanfaatkan kekayaan bawah laut Indonesia sebagai sumber mata
pencahariannya. Akan tetapi selama dekade ini, nelayan tidak bisa memaksimalkan
hasil tangkapannya dikarenakan masih minimnya teknologi yang digunakan.
Sehingga membuat tingkat akurasi rendah dalam memprediksi keberadaan ikan.
Fisherman Live Tools (FELITO)
merupakan sebuah sistem yang terintegrasi dimana alat ini bertujuan untuk
mengoptimalkan hasil tangkapan ikan, efisiensi waktu dan biaya, serta
mengurangi kecelakaan kerja. Langkah-langkah yang perlu dilakukan diantaranya
sebagai berikut :
a)
Memasang sensor pendeteksi arah angin dan kecepatan
angin di setiap pantai,
b)
Memasang sensor untuk mengukur ketinggian air laut,
serta
c)
Memasang sensor dibeberapa titik bawah laut untuk
mengetahui (mendeteksi) keberadaan ikan.
Dari beberapa sensor, kemudian
dikumpulkan dalam satu sistem yang terintegrasi dengan komputer. Sistem
tersebut berfungsi untuk memberikan informasi kepada nelayan tentang cuaca dan
ketinggian ombak, waktu yang tepat untuk menangkap ikan, serta arah dan posisi
keberadaan ikan. Dengan adanya informasi dan tingkat akurasi yang tinggi,
diharapkan dapat memaksimalkan hasil tangkapan ikan, efisiensi waktu dan biaya
serta mengurangi tingkat kecelakaan kerja.
Fisherman Live Tools (FELITO) harus
direalisasikan oleh pemerintah pusat maupun daerah dan bekerjasama dengan
perusahaan IT terkemuka di dunia seperti International
Business Machines (IBM) yang sudah
berpengalaman dibidangnya. Hal tersebut bermanfaat untuk para nelayan Indonesia
yang notabene tingkat penghasilannya jauh dibawah standar. Dengan
Fisherman Live Tools (FELITO) dapat meningkatkan kesejahteraan hidup para
nelayan. Keuntungan bagi Indonesia sendiri akan mampu menghasilkan tingkat
ekspor ikan yang tinggi, sehingga menghasilkan devisa bagi Indonesia dan akan
berdampak positif untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Manfaat
Internet di Dunia Kelautan/ Perikanan
»
Untuk menggali potensi-potensi laut yang bermanfaat
bagi manusia.
»
Mendorong pengetahuan umum masyarakat nelayan.
»
Memperluas kesempatan kerja dan berusaha bagi
masyarakat pesisir.
»
Telah mampu membina ekonomi masyarakat pesisir di
daerah yang sulit dijangkau oleh masyarakat.
»
Membantu dalam penyediaan informasi tentang sarana
nelayan
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
A. Teknologi
Informasi Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan pemerintah kepada
masyarakat.
Teknologi
informasi mempunyai tiga peranan pokok:
- Instrumen dalam mengoptimalkan proses
pembangunan, yaitu dengan memberikan dukungan terhadap manajemen dan
pelayanan kepada masyarakat.
- Produk dan jasa teknologi informasi merupakan
komoditas yang mampu memberikan peningkatan pendapatan baik bagi
perorangan, dunia usaha dan bahkan negara dalam bentuk devisa hasil
eksport jasa dan produk industry telematika.
- Teknologi informasi bisa menjadi perekat
persatuan dan kesatuan bangsa, melalui pengembangan sistem informasi yang
menghubungkan semua institusi dan area seluruh wilayah nusantara.
Kesadaran pentingnya
Teknologi Komunikasi dan Informasi yang biasanya disebut ICT (Information and
Communication Technologi), bukan hanya monopoli kalangan pengusaha besar saja
tetapi juga bertumbuh di kalangan pengusaha kecil dan kekuatan-kekuatan
masyarakat lain, seperti Koperasi, Kelompok Tani, dan Masyarakat biasa. ICT
diyakini berperan penting dalam pengembangan bisnis, kelembagaan organisasi,
dan juga mampu mendorong percepatan kegiatan ekonomi dan taraf hidup
masyarakat.
B. Fisherman
Live Tools (FELITO) merupakan sebuah sistem yang terintegrasi dimana alat ini
bertujuan untuk mengoptimalkan hasil tangkapan ikan, efisiensi waktu dan biaya,
serta mengurangi kecelakaan kerja. Langkah-langkah yang perlu dilakukan
diantaranya sebagai berikut ;
a) Memasang
sensor pendeteksi arah angin dan kecepatan angin di setiap pantai
b) Memasang
sensor untuk mengukur ketinggian air laut
c) Memasang
sensor dibeberapa titik bawah laut untuk mengetahui (mendeteksi) keberadaan
ikan.
Dari beberapa sensor, kemudian
dikumpulkan dalam satu sistem yang terintegrasi dengan komputer. Sistem
tersebut berfungsi untuk memberikan informasi kepada nelayan tentang cuaca dan
ketinggian ombak, waktu yang tepat untuk menangkap ikan, serta arah dan posisi
keberadaan ikan. Dengan adanya informasi dan tingkat akurasi yang tinggi,
diharapkan dapat memaksimalkan hasil tangkapan ikan, efisiensi waktu dan biaya
serta mengurangi tingkat kecelakaan kerja.
Saran
1. Dunia
Pertanian/perkebunan hendaknya dapat memanfaatkan Teknologi Informasi secara
optimal agar hasilnya juga memuaskan terutama bagi para petani.
2. Fisherman
Live Tools (FELITO) harus direalisasikan oleh pemerintah pusat maupun daerah
dan bekerjasama dengan perusahaan IT terkemuka di dunia seperti International Business Machines (IBM) yang sudah berpengalaman
dibidangnya. Hal tersebut bermanfaat untuk para nelayan Indonesia yang notabene
tingkat penghasilannya jauh dibawah standar. Dengan Fisherman Live Tools
(FELITO) dapat meningkatkan kesejahteraan hidup para nelayan. Keuntungan bagi
Indonesia sendiri akan mampu menghasilkan tingkat ekspor ikan yang tinggi,
sehingga menghasilkan devisa bagi Indonesia dan akan berdampak positif untuk
pertumbuhan perekonomian Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://tatamarleydhani.blogspot.com/2011/03/manfaat-internet-dalam-dunia-kelautan.html
http://tugaskelompokblogpertanian.blogspot.com