Senin, 09 Juli 2012




KATA PENGANTAR

Bismillahhirrohmanirrohim.
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT serta sholawat serta salam tercurahkan ke junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar Internet yang berjudul MANFAAT INTERNET DALAM BIDANG PERTANIAN/PERKEBUNAN DAN PERIKANAN.
            Adapun penulisan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari segala pihak yang membantu menyelesaikan makalah ini.Dalam pembuatan tugas makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam pembuatan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari orang tua dan teman-teman satu kelompok yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Burdianto, S.Kom,MM selaku Dosen dalam mata kuliah ini, yang mana telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan sumbangan pikiran, pendapat serta saran – saran yang berguna demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca Terima Kasih.


Teluk Kuantan, Mei  2012
Kelompok III
Manajemen Informatika/IV







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. 1
DAFTAR ISI................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 5
1.3 Tujuan....................................................................................................................... 5
1.4 Manfaat..................................................................................................................... 5
BAB II PERANAN INTERNET DIBIDANG PERTANIAN/PERKEBUNAN
A. Fungsi Internet........................................................................................................... 7
B. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang Pertanian/Perkebunan............. 7
C. Penggunaan Komputer untuk Pertanian/perkebunan................................................. 10
D. Peranan Internet bagi Budaya Industri Pertanian/Perkebunan.................................. 11
BAB III PERANAN INTERNET UNTUK PERIKANAN..................................... 15
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN.............................................................................................................. 18
SARAN.......................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 21






BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sarana produksi pertanian yang kita kenal selama ini adalah lahan, modal, tenaga kerja dan teknologi. Satu sarana produksi yang sering dilupakan adalah informasi. Informasi sangat menentukan keberhasilan usaha petani misalnya apakah usahanya akan berhasil atau tidak, menguntungkan atau tidak dan sebagainya. Informasi berapa kebutuhan dan ketersediaan pasar terhadap komoditas tertentu akan menentukan berapa jumlah komoditas tersebut harus diperoduksi oleh petani agar usaha tersebut dapat menguntungkan.
Kemajuan teknologi dewasa ini membawa kita kepada dunia global termasuk dibidang informasi. Globalisasi informasi dewasa ini tidak lagi hanya diartikan sebagai arus komunikasi massa dalam arti sekedar penyebarluasan siaran televisi dan hiburan saja, namun sudah mencakup perluasan arus informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendorong perluasan cakrawala informasi dan wawasan manusia.
 Dalam arti yang lebih luas globalisasi ini merupakan suatu transformasi sosial budaya dengan lingkup global. Dalam kaitan dengan globalisasi ini maka kata Internet menjadi suatu fenomena baru yang sering menjadi topik pembicaraan di akhir abad ke 20 ini. Dengan internet, dunia saat ini seakan menjadi begitu kecil. Hanya dalam hitungan detik kita dapat menerima pesan yang dikirim orang dari jarak ribuan kilometer dan demikian pula sebaliknya. Kehadiran teknologi ini tentunya tidak bisa dibendung. Suka tidak suka, siap tidak siap, kita harus menghadapinya. Disamping menawarkan jasa informasi, teknologi ini mampu menawarkan lapangan pekerjaan bagi orang yang menekuninya. Untuk bisa terlibat atau menjadi anggota masyarakat global tersebut tidak ada jalan lain kita harus mempelajarinya disamping mempersiapkan kepribadian dan mental. Hal ini penting karena selain internet banyak menawarkan manfaat namun juga membawa hal-hal yang negatif seperti pornografi, informasi yang menyesatkan dan lain-lain.
E-mail dan Web adalah aplikasi yang paling banyak dipakai di internet. E-mail dimanfaatkan untuk berkirim surat secara elektronik dengan cara mengetik surat dikomputer yang kemudian dikirim kepada mitra kita yang juga terhubung ke internet. Sedangkan Web adalah aplikasi yang menyerupai sebuah pasar swalayan yang sangat besar dimana didalamnya ditawarkan segala macam informasi baik yang dapat diambil secara gratis maupun harus dibeli.
Kemudian apakah internet ini juga akan menyentuh dunia pertanian Indonesia? Seharusnya ya. Karena kalau tidak maka dunia pertanian kita akan ketinggalan. Pertanian yang selama ini berkembang secara tradisional seharusnya segera berubah seiring dengan perkembangan jaman menjadi pertanian yang berkebudayaan industri. Dengan pertanian berkebudayaan industri maka kedudukan informasi menjadi penting, sehingga pertanian kita bisa dijalankan dengan analisis pasar yang benar. Membanjirnya komoditas yang ditanam oleh para petani tidak akan terjadi lagi seperti masa lalu. Demikian juga terjadinya fluktuasi harga komoditas pertanian tidak akan terjadi lagi bila pertanian dijalankan dengan analisis pasar yang benar.
Sementara dibidang Perikanan, Pada saat ini berbagai produk perikanan tangkap dalam kondisi stagnan. Karena nelayan mengalami keterbatasan alat tangkap terutama kapal dan SDM yang memiliki kompetensi teknologi tentang kelautan dan perikanan. Langkah Kementerian Perikanan dan Kelautan yang akan menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk pengadaan ribuan kapal tangkap untuk nelayan tidak akan optimal. Jika tanpa disertai dengan dukungan sistem informasi yang mampu menggambarkan kondisi real time menyangkut kelautan dan perikanan.
Pentingnya solusi yang terintegrasi berupa e-Ocean Fisheries Goverment. Yakni berupa sistem informasi tentang kelautan dan perikanan yang berbasis SIG ( Sistem Informasi Geografis ) dengan kemampuan businees inteligent serta memiliki keandalan interoperabilitas sehingga bisa berbagi informasi secara luas. Selain itu berbagai database informasi perikanan global dapat diakses. Seperti contohnya FIGIS (fisheris global information system) yang menyediakan berbagai informasi seperti statistik perikanan, peta sebaran ikan menurut spesies, issue dan topik perikanan aktual, budidaya, perikanan laut dan teknologi penangkapan. Data tersebut tersedia kapan dan dimana saja kita perlukan. Selain itu badan PBB FAO juga telah menyediakan data dan informasi penting tentang bagaimana profil perikanan di suatu negara dapat dipilih dengan mudah melalui situsnya.




1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, kami hendak mengaji permasalahan yakni tentang sejauh mana Peranan Internet dalam Pertanian/perkebunan juga perikanan.

1.3 Tujuan
            Adapun Tujuan penulisan Makalah ini untuk mendeskripsikan peranan internet didalam bidang Pertanian/Perkebunan dan Perikanan.

1.4 Manfaat
            Manfaat penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Mata Kuliah Pengantar Internet.

















BAB II
PERANAN INTERNET DIBIDANG PERTANIAN/PERKEBUNAN

Sarana produksi pertanian yang kita kenal selama ini adalah lahan, modal, tenaga kerja dan teknologi. Satu sarana produksi yang sering dilupakan adalah informasi. Informasi sangat menentukan keberhasilan usaha petani misalnya apakah usahanya akan berhasil atau tidak, menguntungkan atau tidak dan sebagainya. Informasi berapa kebutuhan dan ketersediaan pasar terhadap komoditas tertentu akan menentukan berapa jumlah komoditas tersebut harus diperoduksi oleh petani agar usaha tersebut dapat menguntungkan.
Kemajuan teknologi dewasa ini membawa kita kepada dunia global termasuk dibidang informasi. Globalisasi informasi dewasa ini tidak lagi hanya diartikan sebagai arus komunikasi massa dalam arti sekedar penyebarluasan siaran televisi dan hiburan saja, namun sudah mencakup perluasan arus informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendorong perluasan cakrawala informasi dan wawasan manusia.
 Dalam arti yang lebih luas globalisasi ini merupakan suatu transformasi sosial budaya dengan lingkup global. Dalam kaitan dengan globalisasi ini maka kata Internet menjadi suatu fenomena baru yang sering menjadi topik pembicaraan di akhir abad ke 20 ini. Dengan internet, dunia saat ini seakan menjadi begitu kecil. Hanya dalam hitungan detik kita dapat menerima pesan yang dikirim orang dari jarak ribuan kilometer dan demikian pula sebaliknya. Kehadiran teknologi ini tentunya tidak bisa dibendung. Suka tidak suka, siap tidak siap, kita harus menghadapinya. Disamping menawarkan jasa informasi, teknologi ini mampu menawarkan lapangan pekerjaan bagi orang yang menekuninya. Untuk bisa terlibat atau menjadi anggota masyarakat global tersebut tidak ada jalan lain kita harus mempelajarinya disamping mempersiapkan kepribadian dan mental. Hal ini penting karena selain internet banyak menawarkan manfaat namun juga membawa hal-hal yang negatif seperti pornografi, informasi yang menyesatkan dan lain-lain.
E-mail dan Web adalah aplikasi yang paling banyak dipakai di internet. E-mail dimanfaatkan untuk berkirim surat secara elektronik dengan cara mengetik surat dikomputer yang kemudian dikirim kepada mitra kita yang juga terhubung ke internet. Sedangkan Web adalah aplikasi yang menyerupai sebuah pasar swalayan yang sangat besar dimana didalamnya ditawarkan segala macam informasi baik yang dapat diambil secara gratis maupun harus dibeli.
Kemudian apakah internet ini juga akan menyentuh dunia pertanian Indonesia? Seharusnya ya. Karena kalau tidak maka dunia pertanian kita akan ketinggalan. Pertanian yang selama ini berkembang secara tradisional seharusnya segera berubah seiring dengan perkembangan jaman menjadi pertanian yang berkebudayaan industri. Dengan pertanian berkebudayaan industri maka kedudukan informasi menjadi penting, sehingga pertanian kita bisa dijalankan dengan analisis pasar yang benar. Membanjirnya komoditas yang ditanam oleh para petani tidak akan terjadi lagi seperti masa lalu. Demikian juga terjadinya fluktuasi harga komoditas pertanian tidak akan terjadi lagi bila pertanian dijalankan dengan analisis pasar yang benar.
A.    Fungsi Internet            
Internet adalah sebuah teknologi yang penting dan dibutuhkan untuk mengakses segala informasi berharga dari berbagai belahan dunia. Saat ini, internet dipandang sebagai jaringan komputer terbesar di dunia. Internet dapat diartikan sebagai kumpulan dari jaringan-jaringan komputer, baik skala besar maupun kecil, yang dihubungkan oleh jaringan komunikasi dan meliputi seluruh dunia. Jadi secara singkat, internet adalah : “Hubungan antar komputer dan jaringan komputer yang saling berjauhan untuk berbagi data dan informasi satu sama lainnya.”
Terdapat banyak manfaat yang bisa didapatkan dari internet, dan oleh karena itu dianjurkan bagi setiap orang untuk berlatih menggunakan internet dengan efisien dan efektif. Segala dampak negatif internet dapat diatasi dengan berbagai cara, dan untuk itu kita juga perlu belajar bagaimana cara terbaik mengantisipasinya.
B. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bidang Pertanian
Dalam era globalisasi yang semakin menguat, penguasaan terhadap Teknologi Komunikasi dan Informasi merupakan keharusan yang tak lagi bisa ditawar. Teknologi diyakini sebagai alat pengubah. Sejarah membuktikan evolusi teknologi selalu terjadi sebagai tujuan atas hasil upaya keras para jenius yang pada gilirannya temuan teknologi tersebut diaplikasikan untuk memperoleh kemudahan dalam aktivitas kehidupan dan selanjutnya memperoleh manfaat dari padanya.
Teknologi Informasi Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Teknologi informasi mempunyai tiga peranan pokok:
  1. Instrumen dalam mengoptimalkan proses pembangunan, yaitu dengan memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat.
  2. Produk dan jasa teknologi informasi merupakan komoditas yang mampu memberikan peningkatan pendapatan baik bagi perorangan, dunia usaha dan bahkan negara dalam bentuk devisa hasil eksport jasa dan produk industry telematika.
  3. Teknologi informasi bisa menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa, melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area seluruh wilayah nusantara.
Kesadaran pentingnya Teknologi Komunikasi dan Informasi yang biasanya disebut ICT (Information and Communication Technologi), bukan hanya monopoli kalangan pengusaha besar saja tetapi juga bertumbuh di kalangan pengusaha kecil dan kekuatan-kekuatan masyarakat lain, seperti Koperasi, Kelompok Tani, dan Masyarakat biasa. ICT diyakini berperan penting dalam pengembangan bisnis, kelembagaan organisasi, dan juga mampu mendorong percepatan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat.
Teknologi juga memegang peranan penting dalam pengembangan pertanian. Teknologi dimafaatkan dalam tiga cabang utama pertanian yaitu penanaman, peternakan, dan perikanan.Salah satu contoh Teknologi Informasi Komunikasi yaitu internet. Internet menyajikan dunia secara tanpa batas. Lewat sarana inilah diharapkan dapat digunakan untuk mencari segala informasi yang dibutuhkan dan dapat pula digunakan oleh masyarakat desa untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian melalui korespondensi dengan orang lain atau perusahaan di berbagai penjuru dunia baik Informasi terkini maupun informasi terlama bisa didapat dan dikirimkan dengan cepat. Selama ini masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa disebabkan kurangnya informasi yang baru dan tepat. Informasi dari internet berfungsi sebagai langkah awal untuk menyelesaikan masalah yang kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan yang lain.
Internet memberi informasi kepada para petani dalam pemeliharaan tanaman dan hewan, pemberian pupuk, irigasi, ramalan cuaca dan harga pasaran. Manfaat internet menguntungkan para petani dalam hal kegiatan advokasi dan kooperasi.
Internet juga bermanfaat untuk mengkoordinasikan penanaman agar selalu ada persediaan di pasar, lebih teratur dan harga jual normal. Jika para petani memerlukan informasi khusus yang tidak dapat segera dilayani para petugas penyuluhan pertanian, maka mereka bisa mendapatkan informasi tersebut dari internet.
Pengenalan internet bisa dimulai dari para pemuka masyarakatnya. Para pemimpin tersebut perlu diyakinkan akan efektivitas internet dalam membidik sasaran-sasaran pembangunan yang ditetapkan. Dengan demikian manfaat internet dapat cepat disebarluaskan kepada masyarakat banyak melalui para pemuka masyarakat tersebut. Struktur masyarakat perdesaan tersusun dalam kelompok-kelompok, baik itu kelompok usaha, kesenian, ataupun kelompok social lainnya, yang masing-masing mempunyai pemimpinnya. Para pemuka masyarakat dapat diberdayakan untuk menunjukkan manfaat internet bagi setiap kelompoknya. Pemberdayaan tersebut dapat dilakukan melalui kampanye lokal, pelatihan-pelatihan dan proyek percontohan.
Dengan lancarnya arus informasi, keterlambatan dan miskomunikasi mengenai penanaman, pemupukan, penyemprotan, pemanenan, pengeringan, dan penjualan hampir tidak terjadi lagi. Koperasi dapat mengetahui kebutuhan mingguan para petani secara akurat dan menjadwalkannya dengan baik, musim panen dapat dirotasi, harga lebih stabil, sementara koperasi dapat menjadi pengumpul dan pemasar hasil produksi langsung kepada konsumen akhir. Peran tengkulak dan pengijon secara bertahap dieliminasi.Harapannya TIK ini dapat digunakan oleh sebanyak mungkin petani Indonesia atau bahkan para petani di dunia agar produktivitas padi mereka meningkat, dan dijadikan sebagai alat pengembangan pertanian, demikian pula untuk kesejahteraan hidupnya


C. Penggunaan Komputer Untuk Pertanian
Keberadaan konsumen selalu penting bagi produsen, untuk memahami konsumen dan bagaimana cara terbaik untuk pasar mereka dengan kemajuan teknologi yang signifikan selama dua dekade, kini pemasar dihadapkan dengan lebih banyak alternatif dan memahami bagaimana menyusun kebijakan promosi, namun apa yang diharapkan ternyata lebih sulit. Industri pertanian (sektor yang penting di seluruh dunia) memiliki pengecualian. Di Amerika Serikat ada sekitar 2,1 juta peternakan dengan nilai produksi melebihi $217 miliar dan biaya produksi melebihi $190 miliar. Pertanian memiliki peran yang lebih menonjol. Meskipun sering disebut sebagai petani, maka produsen pertanian adalah penjual dan sekaligus pembeli, dan penting untuk setiap bisnis yaitu tentang target pasar yang besar untuk memahami bagaimana keputusan pembelian yang dibuat dan apa yang diharapkan dari adanya komunikasi pemasaran. Pertanian merupakan salah satu budaya industri tertua dan selalu berhadapan dengan banyak perubahan.
Perhatian utama bagi produsen pertanian selama sepuluh tahun terakhir di Amerika Serikat telah mengalami penurunan besar terkait harga komoditas karena pengaruh global dan adanya Reformasi Undang-Undang Federal (FAIR), yang pada tahun 1996. FAIR dimaksudkan sebagai kontrol produksi dengan membatasi jenis dan jumlah produk yang dihasilkan. Idenya adalah jika produksi pertanian melimpah akan menurunkan harga, dan pelanggan akan membeli, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan permintaan. Dalam kenyataannya, produk pertanian seperti makanan seringkali terjadi penurunan harga, namun tetap tidak merangsang permintaan. Sementara itu untuk produk pertanian plummeted, biaya operasional terus meningkat.
Keadaan ini membawa efek kombinasi, bahkan jumlah produsen pertanian di Amerika Serikat menurun dari 6,8 juta (1935) menjadi 2,1 juta (2004). Industri pertanian sebagai produsen telah dipaksa untuk menyerap lebih banyak tagihan yang belum dibayarkan dengan profitabilitas memburuk. Penurunan profit margin dan meningkatnya jumlah kegagalan ternak dan menyebabkan pesimisme.
Kini strategi efisiensi lebih menjanjikan yaitu peningkatan manfaat teknologi, seiring dengan lebih canggihnya traktor dan peralatan, adopsi teknologi peramalan cuaca, global positioning system (GPS), citra satelit dan bioteknologi. Yang menarik dalam kajian ini adalah penggunaan internet dan peranan dalam pemasaran pada industri pertanian.
D.    Peranan internet bagi Budaya Industri Pertanian
A.    Sumber Informasi
Internet adalah sumber informasi praktis yang formal dan informal. Informasi dapat diakses setiap saat setiap hari. Sejumlah situs pertanian, seperti DirectAg.com menyediakan prakiraan cuaca, harga tanaman, jasa keuangan dan industri, serta berita umum lainnya. Internet juga berfungsi sebagai sumber informasi informal, membawa produser yang memiliki memiliki minat sama meskipun terpisah secara geografis. Melalui ruang chatting dan email, produsen pertanian dapat membicarakan produktivitas kontrol hama atau masalah lainnya dengan para ahli di lapangan. Internet memungkinkan untuk interaksi sosial di antara produsen yang relatif terpencil dari satu sama lain.
B. Model Data Produktivitas
Sementara internet sebagai sumber informasi umum, situs web yang lebih bersifat interaktif dan memungkinkan produsen untuk input dan menyimpan informasi lapangan. Informasi ini dapat dikombinasikan dengan cuaca dan pasar dalam memanfaatkan data secara canggih untuk menentukan model seperti kontrol hama atau strategi pupuk. VantagePoint dan mPower3, adalah dua dari situs web yang dirancang untuk membantu produsen meningkatkan produktivitas lading.
C. Pembelian Supplies
Internet adalah sumber yang berharga untuk membeli perlengkapan. Misalnya simpanan hingga 30% dapat dicapai oleh pemotongan harga dari supplier dan distributor untuk produk-produk seperti bibit, pupuk, dan perlindungan tanaman bahan kimia. Produsen kecil dan independen yang tidak cukup memenuhi syarat volume ke dealer, secara bersama potongan harga pada masing-masing dapat digabungkan untuk membeli kebutuhan dengan produsen lainnya sehingga mendapatkan harga yang lebih baik.


D.  Penjualan Produk
Pertani tradisional dalam menjual produk ke pasar, kadang-kadang harus menempuh perjalanan hingga ratusan kilometer dalam upaya untuk mendapatkan harga yang lebih baik. Ini sangat mahal dan memakan waktu. Sebaliknya, Internet membuka pasar global sampai ke konsumen, bahkan di daerah terpencil. Produsen memiliki akses harga produk yang lebih baik dan konsumen mendapat harga terjangkau. Selain itu dapat menjaga sapi, kambing, ayam, babi dan ternak lainnya dari infeksi hingga ke tempat pelelangan.
E. Penggunaan Internet oleh Petani
Koneksi internet menyediakan berbagai fungsi dan manfaat kepada produsen pertanian. Namun, menurut laporan oleh National Agricultural Statistics Service Amerika Serikat, hanya sekitar setengah dari produsen pertanian memiliki akses internet. Sementara laporan statistik penggunaan internet berbeda-beda, dengan beberapa studi melaporkan penggunaan biaya operasional rendah, dan laporan lain lebih tinggi. Sekitar 8 persen dari produsen pertanian melakukan transaksi e-commerce (USDA-NASS Farm Komputer Penggunaan dan Kepemilikan 2003), di sisi lain para produsen yang membeli atau menjual on-line cenderung lebih besar.
 Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Internet dan tujuan yang digunakan mungkin berbeda-beda menurut jenis operasionalnya. Misalnya, peternak akan lebih cenderung untuk membeli produk pertanian yang lebih bersih daripada kedelai growers. Dari produsen melakukan transaksi e-commerce, lebih dari 40 persen laporan pada pembelian tanaman, 33 persen membeli ternak dan 25 persen menjual ternak melalui Internet.






F. Keterbatasan dan Kendala Penggunaan Internet dalam Pertanian
Dengan banyak keuntungan penggunaan internet dalam industri pertanian, sangat mengejutkan bahwa ternyata banyak produsen pertanian tidak memanfaatkan perangkat ini untuk menjalankan bisnis mereka menjadi lebih baik.
 Apa yang mendorong keengganan dari beberapa produsen pertanian untuk memanfaatkan internet, yaitu :
Ø  “ Keterbatasan fisik (infrastruktur dan permodalan) dan non-fisik (SDM) maupun kurangnya minat teknologi pada umumnya. Petani yang bergantung pada metode produksi tradisional berserta peralatannya (petani di Jawa lebih suka membeli sapi dibandingkan membeli traktor). Para produsen tidak menggunakan Internet untuk alasan bahwa di ladang tidak ada komputer.
Ø  Penelitian di Amerika serikat menunjukkan bahwa hampir 60 persen dari petani menggunakan komputer, hanya 48-50 persen menggunakan Internet, dan hanya 8 persen membuat transaksi e-commerce.
Ø  Produsen yang menggunakan komputer namun tidak dapat terhubung ke internet karena memerlukan biaya yang sangat tinggi untuk mendapatkan akses di daerah pedesaan. Saluran telepon di daerah pedesaan yang ”out of service” atau nirkabel dengan biaya ribuan dolar, sungguh akses yang tidak mudah di beberapa daerah.
 Faktor lain mungkin enggan untuk menggunakan Internet karena keamanan dan privasi. Websites seperti VantagePoint dan mPower3 membolehkan produsen produksi peternakan untuk menyimpan data agregat peternakan, walaupun tetap rahasia, petani mungkin khawatir bahwa secara teknis dapat diidentifikasi. Demikian juga, selalu ada kekhawatiran tentang data keuangan dan nomor kartu kredit yang ditransfer melalui internet. Terakhir, bahwa sistem distribusi tradisional dalam budaya industri pertanian sangat berakar pada layanan pribadi dan interaksi ”face to face.”antara produsen dan bayer.
G. Pemanfaatan Teknologi Internet dalam budaya industri Pertanian
 Keberadaan konsumen selalu penting bagi produsen, untuk memahami konsumen dan bagaimana cara terbaik untuk pasar mereka dengan kemajuan teknologi yang signifikan selama dua dekade, kini pemasar dihadapkan dengan lebih banyak alternatif dan memahami bagaimana menyusun kebijakan promosi, namun apa yang diharapkan ternyata lebih sulit. Industri pertanian (sektor yang penting di seluruh dunia) memiliki pengecualian. Di Amerika Serikat ada sekitar 2,1 juta peternakan dengan nilai produksi melebihi $217 miliar dan biaya produksi melebihi $190 miliar. Pertanian memiliki peran yang lebih menonjol. Meskipun sering disebut sebagai petani, maka produsen pertanian adalah penjual dan sekaligus pembeli, dan penting untuk setiap bisnis yaitu tentang target pasar yang besar untuk memahami bagaimana keputusan pembelian yang dibuat dan apa yang diharapkan dari adanya komunikasi pemasaran. Pertanian merupakan salah satu budaya industri tertua dan selalu berhadapan dengan banyak perubahan.
Perhatian utama bagi produsen pertanian selama sepuluh tahun terakhir di Amerika Serikat telah mengalami penurunan besar terkait harga komoditas karena pengaruh global dan adanya Reformasi Undang-Undang Federal (FAIR), yang pada tahun 1996. FAIR dimaksudkan sebagai kontrol produksi dengan membatasi jenis dan jumlah produk yang dihasilkan. Idenya adalah jika produksi pertanian melimpah akan menurunkan harga, dan pelanggan akan membeli, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan permintaan. Dalam kenyataannya, produk pertanian seperti makanan seringkali terjadi penurunan harga, namun tetap tidak merangsang permintaan. Sementara itu untuk produk pertanian plummeted, biaya operasional terus meningkat.
Keadaan ini membawa efek kombinasi, bahkan jumlah produsen pertanian di Amerika Serikat menurun dari 6,8 juta (1935) menjadi 2,1 juta (2004). Industri pertanian sebagai produsen telah dipaksa untuk menyerap lebih banyak tagihan yang belum dibayarkan dengan profitabilitas memburuk. Penurunan profit margin dan meningkatnya jumlah kegagalan ternak dan menyebabkan pesimisme.
Kini strategi efisiensi lebih menjanjikan yaitu peningkatan manfaat teknologi, seiring dengan lebih canggihnya traktor dan peralatan, adopsi teknologi peramalan cuaca, global positioning system (GPS), citra satelit dan bioteknologi. Yang menarik dalam kajian ini adalah penggunaan internet dan peranan dalam pemasaran pada industri pertanian.



BAB III
PERANAN INTERNET UNTUK PERIKANAN

Pada saat ini berbagai produk perikanan tangkap dalam kondisi stagnan. Karena nelayan mengalami keterbatasan alat tangkap terutama kapal dan SDM yang memiliki kompetensi teknologi tentang kelautan dan perikanan. Langkah Kementerian Perikanan dan Kelautan yang akan menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk pengadaan ribuan kapal tangkap untuk nelayan tidak akan optimal. Jika tanpa disertai dengan dukungan sistem informasi yang mampu menggambarkan kondisi real time menyangkut kelautan dan perikanan.
Pentingnya solusi yang terintegrasi berupa e-Ocean Fisheries Goverment. Yakni berupa sistem informasi tentang kelautan dan perikanan yang berbasis SIG ( Sistem Informasi Geografis ) dengan kemampuan businees inteligent serta memiliki keandalan interoperabilitas sehingga bisa berbagi informasi secara luas. Selain itu berbagai database informasi perikanan global dapat diakses. Seperti contohnya FIGIS (fisheris global information system) yang menyediakan berbagai informasi seperti statistik perikanan, peta sebaran ikan menurut spesies, issue dan topik perikanan aktual, budidaya, perikanan laut dan teknologi penangkapan. Data tersebut tersedia kapan dan dimana saja kita perlukan. Selain itu badan PBB FAO juga telah menyediakan data dan informasi penting tentang bagaimana profil perikanan di suatu negara dapat dipilih dengan mudah melalui situsnya.
Pada prinsipnya pengembangan e-Ocean Fisheries Goverment merupakan sistem informasi nasional yang berkemampuan inteligensi sehingga pelaksanaan program dan tata kelola sumber daya kelautan dan perikanan akan lebih efektif. Sistem memiliki konten dari berbagai aspek, dari aspek ekologi, ekonomi kelautan, masalah sosial wilayah pesisir hingga tata kelola pulau-pulau kecil. Sistem harus mudah  diakses, mudah  diupdate  setiap  saat,  mudah  dipantau, sekaligus bisa berfungsi sebagai Sistem Informasi Ekosistem Nasional yang pada saat ini telah menjadi isu penting dunia. e-Ocean Fisheries Government bertujuan untuk memenuhi informasi yang lengkap tentang kondisi kelautan nasional, baik dari sisi sumber daya laut, keadaan perairan, cuaca, kejadian penting di laut (accident maupun incident), tanda-tanda navigasi laut yang sangat membantu bagi kapal berlayar di lautan kita, dan segala informasi mengenai laut lainnya. Selain itu berbagai data antar departemen bisa dipertukarkan secara mudah. Misalnya data untuk kebutuhan deteksi dan pemberanatsan aktifitas illegal fisheris antara lain berupa track kapal ikan (posisi, kecepatan, heading), Database SIPI, SIKPI (Identitas Pemilik, Perusahaan, Ukuran kapal, jenis alat tangkap, tanggal kadaluarsa ijin), Database log book (jenis ikan, lokasi), Database parameter biologi laut (klorofil, upwelling), Database batas WPP.
Dalam kegiatan penangkapan ikan, pertanyaan klasik yang sering kali mencuat adalah dimana ikan di laut berada dan kapan bisa ditangkap dalam jumlah yang cukup besar. Pertanyaan penting itu perlu dicari solusinya. Apalagi usaha penangkapan dengan mencari daerah habitat ikan yang tidak menentu (asal-asalan) menimbulkan resiko tinggi, yaitu pemborosan BBM, buang-buang waktu dan tenaga nelayan. Dengan mengetahui area dimana ikan bisa ditangkap dalam jumlah yang besar tentunya akan menghemat biaya operasi penangkapan. Salah satu alternatif yang menawarkan solusi terbaik adalah mengkombinasikan kemampuan SIG dan penginderaan jauh (inderaja) kelautan. Dengan teknologi inderaja faktor-faktor lingkungan laut yang mempengaruhi distribusi, migrasi dan kelimpahan ikan dapat diperoleh secara berkala, cepat dan dengan cakupan area yang luas. Faktor-faktor lingkungan tersebut antara lain menyangkut suhu permukaan laut (SST), tingkat konsentrasi klorofil, perbedaan tinggi permukaan laut, arah dan kecepatan arus dan tingkat produktivitas primer. Ikan dengan mobilitasnya yang tinggi akan lebih mudah dilacak di suatu area melalui sistem teknologi informasi, hal ini dikarenakan ikan cenderung berkumpul pada kondisi lingkungan tertentu seperti arus pusaran dan daerah front gradient pertemuan dua massa air yang berbeda baik itu salinitas dan suhu.
Pengetahuan dasar yang dipakai sebagai basis sistem informasi adalah melakukan pengkajian hubungan antara spesies ikan dan faktor lingkungan di sekelilingnya. Dari hasil kajian tersebut akan diperoleh indikator oseanografi yang cocok untuk ikan tertentu. Selanjutnya output yang didapatkan dari indikator oseanografi yang bersesuaian dengan distribusi dan kelimpahan ikan dipetakan dengan teknologi SIG. Data indikator oseanografi yang cocok untuk ikan perlu diintegrasikan dengan berbagai layer pada SIG karena ikan sangat mungkin merespon bukan hanya pada satu parameter lingkungan saja, tapi berbagai parameter yang saling berkaitan. Dengan kombinasi SIG, inderaja dan data lapangan akan memberikan banyak informasi spasial misalnya dimana posisi ikan banyak tertangkap, berapa jaraknya antara fishing base dan fishing ground yang produktif serta kapan musim panen ikan yang paling efektif.
Sebagai gambaran signifikansi penggunaan SIG adalah kegiatan atau proyek penangkapan ikan tuna di laut Pasific. Dalam proyek itu pada prinsipnya ada dua database (satelit dan perikanan tuna) lalu dikombinasikan dalam mengembangkan spasial analisis daerah penangkapan ikan tuna. Biasanya ada empat layer data yang diintegrasikan yaitu suhu permukaan laut (NOAA/AVHRR), tingkat konsentrasi klorofil (SeaWiFS), perbedaan tinggi permukaan air laut (SSHA) dan eddy kinetik energi (EKE) (AVISO). Parameter pertama dipakai karena berhubungan dengan kesesuaian kondisi fisiologi ikan dan thermoregulasi untuk ikan tuna; sedangkan parameter yang kedua karena dapat menjelaskan tingkat produktifitas perairan yang berhubungan dengan kelimpahan makanan ikan; sementara parameter yang ketiga berhubungan dengan kondisi sirkulasi air daerah yang subur seperti eddy dan upwelling; dan parameter terakhir berhubungan dengan indeks untuk melihat daerah subur dan kekuatan arus yang mungkin mempengaruhi distribusi ikan. Data penangkapan ikan tuna diplot pada peta lingkungan yang dibangkitkan dari citra satelit.
Setiap spesies ikan mempunyai karakteristik oseanografi kesukaannya masing-masing dan cenderung menempati daerah tertentu yang bisa dipelajari atau dibuat permodelannya. Hal tersebut bisa dilakukan dengan pendekatan teknologi SIG. Database mestinya menjadi isu penting dalam mengembangkan produksi perikanan tangkap di negeri ini yang kondisinya saat ini sedang stagnan. Database tersebut juga sangat penting untuk mengetahui secara persis berapa sebenarnya potensi stok ikan yang kita miliki. Dan dimana saja stok ikan tersebut bisa ditangkap dan kapan bisa dipanen secara melimpah.
Indonesia merupakan negara maritim (kepulauan) terbesar di dunia karena sebagian dari wilayah kedaulatan Republik Indonesia adalah laut, dan “Nenek  Moyangku Seorang Pelaut” bukan hanya slogan belaka. Perairan Indonesia  memiliki banyak  potensi dari sumberdaya alam, mineral, kekayaan hayati dan keanekaragaman penghuni dasar lautnya. Tak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian di sektor kelautan. Para nelayan memanfaatkan kekayaan bawah laut Indonesia sebagai sumber mata pencahariannya. Akan tetapi selama dekade ini, nelayan tidak bisa memaksimalkan hasil tangkapannya dikarenakan masih minimnya teknologi yang digunakan. Sehingga membuat tingkat akurasi rendah dalam memprediksi keberadaan ikan.
Fisherman Live Tools (FELITO) merupakan sebuah sistem yang terintegrasi dimana alat ini bertujuan untuk mengoptimalkan hasil tangkapan ikan, efisiensi waktu dan biaya, serta mengurangi kecelakaan kerja. Langkah-langkah yang perlu dilakukan diantaranya sebagai berikut :
a)      Memasang sensor pendeteksi arah angin dan kecepatan angin di setiap pantai,
b)      Memasang sensor untuk mengukur ketinggian air laut, serta
c)      Memasang sensor dibeberapa titik bawah laut untuk mengetahui (mendeteksi) keberadaan ikan.
Dari beberapa sensor, kemudian dikumpulkan dalam satu sistem yang terintegrasi dengan komputer. Sistem tersebut berfungsi untuk memberikan informasi kepada nelayan tentang cuaca dan ketinggian ombak, waktu yang tepat untuk menangkap ikan, serta arah dan posisi keberadaan ikan. Dengan adanya informasi dan tingkat akurasi yang tinggi, diharapkan dapat memaksimalkan hasil tangkapan ikan, efisiensi waktu dan biaya serta mengurangi tingkat kecelakaan kerja.
Fisherman Live Tools (FELITO) harus direalisasikan oleh pemerintah pusat maupun daerah dan bekerjasama dengan perusahaan IT terkemuka di dunia seperti International Business Machines (IBM) yang sudah berpengalaman dibidangnya. Hal tersebut bermanfaat untuk para nelayan Indonesia yang notabene tingkat penghasilannya jauh dibawah standar.  Dengan Fisherman Live Tools (FELITO) dapat meningkatkan kesejahteraan hidup para nelayan. Keuntungan bagi Indonesia sendiri akan mampu menghasilkan tingkat ekspor ikan yang tinggi, sehingga menghasilkan devisa bagi Indonesia dan akan berdampak positif untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Manfaat Internet di Dunia Kelautan/ Perikanan
»        Untuk menggali potensi-potensi laut yang bermanfaat bagi manusia. 
»        Mendorong pengetahuan umum masyarakat nelayan. 
»        Memperluas kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat pesisir. 
»        Telah mampu membina ekonomi masyarakat pesisir di daerah yang sulit dijangkau oleh masyarakat.
»        Membantu dalam penyediaan informasi tentang sarana nelayan



BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
A.  Teknologi Informasi Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Teknologi informasi mempunyai tiga peranan pokok:
  1. Instrumen dalam mengoptimalkan proses pembangunan, yaitu dengan memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat.
  2. Produk dan jasa teknologi informasi merupakan komoditas yang mampu memberikan peningkatan pendapatan baik bagi perorangan, dunia usaha dan bahkan negara dalam bentuk devisa hasil eksport jasa dan produk industry telematika.
  3. Teknologi informasi bisa menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa, melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area seluruh wilayah nusantara.
Kesadaran pentingnya Teknologi Komunikasi dan Informasi yang biasanya disebut ICT (Information and Communication Technologi), bukan hanya monopoli kalangan pengusaha besar saja tetapi juga bertumbuh di kalangan pengusaha kecil dan kekuatan-kekuatan masyarakat lain, seperti Koperasi, Kelompok Tani, dan Masyarakat biasa. ICT diyakini berperan penting dalam pengembangan bisnis, kelembagaan organisasi, dan juga mampu mendorong percepatan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat.

B.  Fisherman Live Tools (FELITO) merupakan sebuah sistem yang terintegrasi dimana alat ini bertujuan untuk mengoptimalkan hasil tangkapan ikan, efisiensi waktu dan biaya, serta mengurangi kecelakaan kerja. Langkah-langkah yang perlu dilakukan diantaranya sebagai berikut ;
a)      Memasang sensor pendeteksi arah angin dan kecepatan angin di setiap pantai
b)      Memasang sensor untuk mengukur ketinggian air laut
c)      Memasang sensor dibeberapa titik bawah laut untuk mengetahui (mendeteksi) keberadaan ikan.
Dari beberapa sensor, kemudian dikumpulkan dalam satu sistem yang terintegrasi dengan komputer. Sistem tersebut berfungsi untuk memberikan informasi kepada nelayan tentang cuaca dan ketinggian ombak, waktu yang tepat untuk menangkap ikan, serta arah dan posisi keberadaan ikan. Dengan adanya informasi dan tingkat akurasi yang tinggi, diharapkan dapat memaksimalkan hasil tangkapan ikan, efisiensi waktu dan biaya serta mengurangi tingkat kecelakaan kerja.

Saran
1.      Dunia Pertanian/perkebunan hendaknya dapat memanfaatkan Teknologi Informasi secara optimal agar hasilnya juga memuaskan terutama bagi para petani.
2.      Fisherman Live Tools (FELITO) harus direalisasikan oleh pemerintah pusat maupun daerah dan bekerjasama dengan perusahaan IT terkemuka di dunia seperti International Business Machines (IBM) yang sudah berpengalaman dibidangnya. Hal tersebut bermanfaat untuk para nelayan Indonesia yang notabene tingkat penghasilannya jauh dibawah standar.  Dengan Fisherman Live Tools (FELITO) dapat meningkatkan kesejahteraan hidup para nelayan. Keuntungan bagi Indonesia sendiri akan mampu menghasilkan tingkat ekspor ikan yang tinggi, sehingga menghasilkan devisa bagi Indonesia dan akan berdampak positif untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia.











DAFTAR PUSTAKA

http://tatamarleydhani.blogspot.com/2011/03/manfaat-internet-dalam-dunia-kelautan.html
http://tugaskelompokblogpertanian.blogspot.com